Sudanco Supriyadi Masih Hidup?

Saat SD, SMP, hingga SMA dulu, kita sering membaca buku sejarah yang menceritakan perjuangan salah satu pejuang kemerdekaan, Sudanco Supriyadi, salah satu tokoh gerakan PETA di Blitar yang berjasa dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Jelang Dirgahayu RI ke 63 tahun 2008 ini, ada berita heboh yang memberitakan Supriyadi ternyata masih hidup, tidak gugur atau menghilang seperti yang selama ini diceritakan dalam buku-buku sejarah. Berikut artikelnya yang aku kutip dari harian Surya.

Pengakuan warga Semarang Andaryoko Wisnu Prabu, 88, bahwa dirinya adalah Supriyadi, pahlawan nasional yang dinyatakan hilang usai melawan Jepang pada 1945, menimbulkan pro-kontra. Di tengah polemik itu, misteri Supriyadi selama ini justru telah menjadikannya sebagai mitos. Setidaknya bagi warga Blitar.

“Apakah kira-kira Supriyadi memang punya ilmu, ngelmu?” Pertanyaan iseng itu saya ajukan kepada Ki Utomo Darmadi, adik tiri pahlawan nasional Supriyadi yang bermukim di Jakarta, setahun lalu.

Utomo, anak Raden Darmadi (Bupati Blitar di zaman kemerdekaan), lantas tersenyum. Dia kemudian menyebut nama Pangeran Diponegoro. Katanya, Diponegoro itu tentu punya ngelmu. “Tapi nyatanya dia bisa ditangkap Belanda,” tegas Utomo.

Saya memahami maksud Utomo. Ia mungkin seorang yang percaya urusan magis tapi dalam hal kematian Supriyadi, Utomo yakin kakaknya sudah dibantai tentara Jepang.
Keyakinannya konsisten sampai sekarang.

Utomo, yang kini berusia 78 tahun, punya kisah lain waktu ikut rangkaian pertempuran 10 November 1945. Itu berarti sembilan bulan setelah pemberontakan gagal sudancho (sebutan komandan peleton) Supriyadi di Blitar, 14 Februari 1945.

Sebagai pemuda belasan tahun, Utomo bersama pasukannya terdesak sampai Porong, Sidoarjo. Tapi, ketika pasukan NICA dan Belanda merangsek ke Selatan, kawan-kawannya mendorongnya supaya bertempur di garda depan.

“Kamu di depan, kan adik Supriyadi, bisa menghilang,” cerita Utomo. “Menghilang apanya, wong saya malah ngompol kok,” kenangnya, tertawa.

Tapi cerita Supriyadi bisa menghilang memang sedemikian mengakar. Apalagi di Blitar, tempat para anggota Pembela Tanah Air (PETA) pertama kali membangkang Jepang dengan pimpinan Supriyadi. Cerita soal Supriyadi itu bisa muncul dalam obrolan warga Blitar dari tahun ke tahun. Jadinya mirip dongeng.

Ada banyak versi pula. Mulai dari Supriyadi moksa atau menghilangkan diri di Gunung Kelud atau Gunung Kawi. Ada juga yang percaya Supriyadi masih hidup dan tinggal di kawasan pegunungan Blitar atau Malang Selatan. Justru, kisah detail soal pemberontakan itu malah tenggelam dan memang tidak menarik jadi bahan obrolan ringan.

Namun, bagi warga Blitar dari generasi yang lebih muda, kisah moksa Supriyadi itu malah jadi bahan guyonan. “Supriyadi itu bisa menghilang tapi tak bisa kembali,” kata mereka.

Tapi untuk generasi sepuh, cerita ihwal daya linuwih atau kelebihan Supriyadi tetaplah mempesona. Bahkan, ada yang percaya Supriyadi akan muncul lagi ketika situasi zaman sudah kelewat gawat. Ya, Supriyadi adalah Ratu Adil, mimpi khas mesianistik purba yang terdapat dalam hampir semua bangsa.

Tapi bagaimanapun, Supriyadi adalah tokoh nyata, anak bangsa yang coba melawan penindasan Jepang meski akhirnya gagal. Sebagaimana Sukarno yang juga dari Blitar, jejak-jejak Supriyadi masih bisa diziarahi hingga kini.

Mulai dari asrama pasukannya yang kini jadi gedung sekolah hingga lokasi rumah guru spiritualnya, Mbah Bendo. Ada pula Wisma Darmadi, bekas rumah dinas ayahnya, Raden Darmadi, yang jadi Bupati Blitar selepas proklamasi kemerdekaan RI.

Wisma itu tak jauh dari makam Sukarno. Supriyadi dan Sukarno kebetulan sama-sama punya keterkaitan dengan Blitar dan berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan. Perbedaannya, Sukarno bisa berkolaborasi dengan Jepang, sedangkan Supriyadi akhirnya melawan.

Tapi Sukarno dalam biografinya oleh Cindy Adams mengaku tahu rencana Supriyadi memberontak di Blitar, bersama-sama tokoh PETA Blitar lainnya. Mulai dari seperti sudancho dr Ismangil, sudancho Soeparjono, sudancho Moeradi, budancho (komandan kompi) Soedarmo, budancho Halir Mangkoedidjaja dan budancho Soenanto.

“Bagi orang Jepang, pemberontakan PETA merupakan peristiwa yang tidak diduga sama sekali. Akan tetapi bagi Sukarno tidak. `Aku telah mengetahui sebelumnya. Ingatlah bahwa rumahku di Blitar. Orang tuaku di Blitar`,” kata Sukarno seperti tertulis dalam biografinya yang digarap Cindy Adams. (yuli ahmada/surya.co.id)

44 thoughts on “Sudanco Supriyadi Masih Hidup?

  1. aq gak tahu klo supriyadi itu bisa ngilang…….
    tpi secara logika memang Supriyadi telah tewas
    gak mungkin orang dari Semarang itu adalah Supriyadi…
    tak liat poto Supriyadi waktu muda sama orangnya gak mirip babar blas

  2. kita smua tahu bahwa supriyadi sbenarnya sudah wafat…, tp knapa si orang smarang ini mengaku sebagai supriyadi?

  3. hingga kini saya masih penasaran sama Andaryoko, apakah memang dia benar2 Supriyadi??
    pemerintah harus segera menuntaskan masalah ini…segera!!! pastikan apakah andaryoko itu supriyadi atau bukan..??

    • jgn gitu, kata guru saya sih masyarakat indonesia belum siap akan hal itu. karena sejak dulu, sejarah mengatakan bahwa beliau sudah wafat. jika uti diungkap? mungkin akan menuai banyak protes dari berbagai kalangan.

  4. namanya orang bisa saja kan ngaku Supriyadi, tinggal buka mulut juga bisa.
    di tempatku yang namanya supriyadi juga banyak. dan hal-hal tsb ga perlu diperpanjang lagi. yang penting kita mesti menjunjung tinggi nama Supriyadi sang pahlawan.

  5. saya adalah seorang pemuda 13 tahun yang fans berat sama supriyadi ……..

    tentang klaim andaryoko sebagai supriyadi bisa di pertahankan karena waktu bertemu letda inf soekarjdo wilardjito ….beliau mengakui bahwa andaryoko adalah supriyadi……….banyak yang tak bisa saya critakan disini ……..jikalau ada yang ingin lebih tau tentang andaryoko(Supriyadi) silahkan kunjungi dan isi Koment anda disalah satu postingan saya …..

    BLOG: http://www.hanifcurhat.blogspot.com

  6. tapi kita kan tidak tahu persis dimana supriadi dimakamkan akan tatapi kita harus teliti setelah menghilang kemana beliau pergi dan oleh bungkarno supriyadi disuruh gati nama supaya tidak diketahui identitasnya

    • Supriyadi masiiihhh….hiiiduuupp………..
      sekarang beliau berada di daerah Jawa Timur
      di pelosok desa yg jauh dari keramaian.
      Itu baru supriyadi yg asli 100%, pahlawan Nasional kebanggaan Bangsa Indonesia.
      Coba tanyakan kepada salah satu wartawan majalah di kota tersebut.
      kalau ada yg punya no telpon bapak Oetomo saya minta ya….terimakasih….

      • Ibu tiri supriadi (eyang darmadi putri/eyang putri soesulih) adik dari eyang putri saya (eyang adinah soemowiyoto). Ayahanda eyang putri adinah dan soesulih bernama R.B.SOSRODIHARJO,Z.st (kudu, kertosono di belakang rumahnya supriadi/cat warna hijau > kalau belum diganti warna). Ki Oetomo Darmadi (biasa saya manggil dengan sebutan om tomi) berdomisili di jalan benda I/16, kebayoran baru – jaksel. No tlp. rumah (021)7202701. Ada cerita menarik pada saat saya napak tilas ke kudu (untuk membuktikan apa yang diceritakan oleh eyang saya/eyang adinah biasa dipanggil oleh keponakannya dengan sebutan eyang ziner, mengenai tempat tinggal beliau pada saat masih kanak-kanak, dewasa hingga menikah) saya bertemu dengan pak rt setempat (persis di depan rumah eyang buyut saya), pak rt bercerita mengenai supriadi, bahwa supriadi dekat dengan kakak kandungnya, apabila bertemu ya dirumah cat berwarna hijau tsb, datang dan perginya sak dhek sak nyet (silahkan napak tilas). Terkait cerita andaryoko sangat diragukan kebenarannya.
        Pengirim : putra ke 2 ibu Rr.Harini Setyowati (biasa dipanggil oleh saudara sepupunya/om tomi dengan sebutan yu nik), wayah eyang R.A. Adinah Soemowiyoto, wayah buyut eyang R.B. SOSRODIHARJO, Z.st (kudu-kertosono).

      • Memang Eyang Supriadi masih hidup dan benar beliau berada di daerah Jawa Timur di pelosok desa yang jauh dari keramaian. Hari ini saya dan teman-teman mau sowan ke beliau

  7. Banyak versi munculnya tentang Soedancho Soepriyadi (Pembela Tanah Air) dari Blitar yang sering timbul dan tenggelam lagi tanpa ada kabar yang memastikan, rasanya ingin memberikan sumbangan pemikiran tentang pembenaran keberadaannya, bahwa masih ada ataukah sudah gugur.
    Saya ini seorang yang oleh keluarga Almarhum Eyang R. Darmadi mantan Bupati Blitar diangkat sebagai cucu, inipun budi baik almahum yang berkesinambungan mulai dari ibu, ketika itu saya ikut merawat ayahnda Supriyadi (Eyang R. Darmadi) sewaktu sakit hingga wafat dan terus mengikuti prosesi penglarungan mulai dari kremasi di Krematorium Malang hingga proses penglarungan di pantai laut selatan Kota Blitar.
    Ketika itu saya masih kecil diasuh dan dibesarkan hingga tamat SLTA, maka dari balik kehidupan keluarga harmonis yang berdomisili di Jl. Pahlawan 40 Blitar (Wisma Darmadi) dimana para putra-putrinya yang sudah berkeluarga dan menyebar ke seantero kota-kota besar di Indonesia, sempat saya tinggal dirumah itu mengamati peri kehidupan sehari-hari hingga Eyang kakung dan Eyang putri Rr. Soesulih Darmadi bersama keluarga putra bungsunya yaitu R. Hadiono Darmadi.
    Dirumah itu, menjelang dewasa sering memandangai foto Soedanco Soepriyadi yang terpampang di ruang tamu tengah dan saya pernah bertanya pada Eyang, apakah Pak Soepriyadi itu masih hidup ? Alasan ini saya tanyakan karena sewaktu sekolah pada pelajaran sejarah tentang tokoh Peta ini terus mengiang ditelinga. Eyang Darmadi menjawab sudah. Kemudian terus bertanya lho kalau sudah wafat makamnya dimana Eyang ? itu belum terjawab.
    Jika ditinjau dari jawaban yang saya dengar sendiri dari seorang ayah kandung Soepriadi terlepas dari hilangnya bukti, maka firasat keterikatan bathin dan getaran jiwa adalah isyarat telah terjadi sesuatu pada sang putra, walaupun firasat itu belum bisa dianggap sepenuhnya benar karena fakta yang berkembang dengan rentan waktu yang begitu panjang apalagi anggapan masyarakat adalah menghilang tanpa jasad, maka seorang ayah yang telah melahirkan anak dalam hati kecil tetap menolak anggapan yang berkembang luas tentang ketiadaan putranya.
    Dengan mengikuti perkembangan sejarah tentang Soepriyadi yang sering muncul dimedia serta galian penelitian berbagai pihak, semuanya belum pernah membuahkan hasil, mengapa demikian ? Pertama, siapapun yang mengaku dirinya Soepriyadi harus bisa membuktikan dirinya dan mampu membuka “password” yang dipegang oleh Pak De Tomy (Ki Oetomo Darmadi); Kedua, mengapa ketika dicanangkan sebagai gelar Pahlawan Nasional yang diberikan pada 9 Agustus 1975 oleh Presiden Soeharto yang menganggap Soepriyadi telah gugur tidak ada claim dari pihak yang pernah mengaku Soepriyadi. Kemudian motif apa pengakuan pihak-pihak lain yang mengatas namakan Soepriyadi muncul di era sekarang.
    Benar adanya bahwa salah satu yang pernah saya tangkap adalah dialog bahasa belanda yang setiap saat dikomunikasikan termasuk kepada saya, karena didikan almarhum pada saya saat itu adalah didikan belanda dan itu adalah merupakan kunci utama seperti yang diserukan oleh Pak De Tomy (Ki Oetomo Darmadi).
    Demikian sekilas pandangan, semoga untuk yang berkepentingan segera dikonfrontir bersama Pak De Tomy (Ki Oetomo Darmadi) di Jl. Banda dibilangan Blok M Kebayoran Baru Jakarta agar catatan sejarah tidak kabur seterusnya.

    • Betul sekali apa yang mas tulis dalam sekilas pandang mengenai uraian soepriyadi, sebagai keluarga besar(wayah buyut) R.B. SOSRODIHARJO, S.st (Kudu-Kertosono), kami juga tidak mempercayai tentang berita-berita yang mengaku soepriyadi (semisal andaryoko yang mengaku soepriyadi).

    • Sekarang namanya Bapak Ony, kalau dahulu pernah latihan beladiri ditempat Mbah Singo dan Mbah Tun Desa katang kec. Ngasem Kediri, Pak Priyadi atau Ade Suhadi ngomong kalau ayahnya orang Kertosono dan ibunya orang Nganjuk. Beliau sekarang di Citayam……silahkan merenung…

  8. “Bagi orang Jepang, pemberontakan PETA merupakan peristiwa yang tidak diduga sama sekali. Akan tetapi bagi Sukarno tidak. `Aku telah mengetahui sebelumnya. Ingatlah bahwa rumahku di Blitar. Orang tuaku di Blitar`,” kata Sukarno seperti tertulis dalam biografinya yang digarap Cindy Adams.
    Pernyataan BK ini yang sebenarnya harus dicurigai, pernyataan dalam wawancara ini mencoba memperbaiki citra BK sebagai kolaborator Jepang.

  9. Bagaimana??? apadah ktemu?? benarkah pak andaryoko itu??? nyata takbertahan lama hidupnya,tlah membohongi orang banyak.Apa harapannya ia begitu????kita taktau yaw. yg jlas kita ikuti trus jejak perjuangannya eyang kita Mbah Romo Eyang Sinuhun Ir.Supriadi sang pejuang tanpa pamrih.Kita Bela Bangsa.Modar yo wes.Apa malaysia? berani????, embahnya berani!!!,rajanya itu embah2nya kan katanya orang2 dari desa piji kawasan pinggiran kab porworejo dekat jogja itu.Kok gitu loh orang.Lama lama bikin poying. mari sebangsa dan setanah air;kita selesaikan persoalan ini, minta dgn cara apa:kita layani. Bung Karno sblmnya udah ngediko and tau klo orang itu mau bkin poying kita. maju bela bangsa kita,Ok coy. terima kasih salam PERSATUAN BANGSA and Rahayu sagung dumadi.

  10. Eyang Supriyadi memang masih hidup, Ybs ada disuatu tempat diluar jawa.
    bagi yang ingin tahu lebih lanjut silahkan email ke saya.

  11. Eyang Supriyadi memang belum mati,beliau sekarang sedang mempersiapkan perjuangan melalui doa untuk mencapai Indonesia Jaya Shakti Jaya Mahe…….Hrwa Jaya Santi,Bakti,Bukti.Mukti Indonesia Jaya Shakti………….Semangat perjuangannya tetap hidup dalam jiwa kami para duta pembaharu bangsa ini…………..

  12. menurut w supriyadi dh meninggal,,,,coz lg jaman penjajahan supriyadi ma tentera peta,cma pake senapan angin,,sdangkan belanda ma nica make ,mesian kaleng yg gede,,,
    tp dengan perjuangan pantang menyerah,kta dpt mendapat kn hikmahnya,

  13. hanya Allah yang tahu tentang makhlukNya.. hidup tak hidup yang penting supriyadi pahlawan kita..

  14. itulah pejuang tanah air sejati.yg tdk mengharapkan imbalan dari negri ini……tdk spt politikus saat ini,yg haus dgn uang dan kekuasaan.

  15. Supriyadi memang sudah meninggal, tadi beliau adalah orang hakikat yg linueh ilmunya… , Andaryoko dulu waktu muda memang punya panggilan yg sama supriyadi, dan masih teman baiknya supriyadi, jadi bukan supriyadi yg dimaksud pahlawan blitar. silahkan di cek … atau di terawang … atau di hipnotis pasti ngaku… sebenarnya. jika situasi dah gawat Supriyadi akan muncul ini memang benar … krn saat ini situasi negara kita memang lagi gawat … mari kita saling memperbaiki laku diri kita sendir gak usah mencela orang lain.. makasih

  16. Dalam hal ini kita harus mengetest si “Supriyadi” tersebut, jika memang hasil test tersebut dapat menjadi bukti kenapa kita ragu lagi?

  17. nyuwun pirso pak didik, di wisma darmadi masih ada foto R. Soeprijadi waktu masih muda ga?nuwun…

  18. Siapa yg bilang supriyadi sudah wafat? Dia msh hidup. Selama indonesia msh bersatu, dia msh hidup di dalam jiwa nusantara, dia berjuang melawan jepang untuk Indonesia yg bersatu!!!

    Tp saat ini Supriyadi sedang sekarat melihat bangsa indonesia yg ia perjuangkan, mulai luntur kesatuannya, dmn pihak2 mementingkan dirinya masing2..
    Maka berpikirlah untuk memajukan bangsa, karna qt akan selalu membuat Supriyadi tetap hidup!!!
    Dmana pun dia berada ia pasti akan tersenyum melihat generasinya memajukan bangsa INDONESIA!!!

  19. Very Good blog post which was well written and an great read.
    I must say that the majority of what you were saying was spot
    on. If at all, would it be ever too cheeky to promote our own
    blog to your list of avid readers? We’re a UK SEO agency based in Liverpool and would like to offer all of your readers a great deal if they come through your website to our ours. We’ll also send you guys a
    tahnkyou payment. If this is cool please leave the post comment but
    if you need to reach us please do so at info@pirlmedia.co.

    uk.

  20. I will immediately take hold of your rss feed as I can not find your e-mail subscription link or newsletter service. Do you have any? Kindly let me recognize so that I could subscribe. Thanks.

  21. kalo gw, pas disuruh ngumpulin tugas tentang komentar apakah supriyadi masih idup apa udah mati… gw ngisi.a gini

    Mungkin…
    Supriyadi hanyalah mitos..

    langsung dapet garis lurus dari pojok kanan atas sampe pojok kiri bawah :v

  22. Udah mati keleeees,kalo emng dia masih hidup masa dari jaman dulu gaada yang tau?kalo dia udh mati wajarlah pada gatau dikuburnya dimana ,pas idup aja gatau apa lagi pas nayi yegakkkkk?

Tinggalkan Balasan ke lina Batalkan balasan